Sepertinya kamu menuliskan kata kunci/topik, jadi aku akan menafsirkannya sebagai permintaan penjelasan singkat tentang dua hal ini:
- Membaca Alkitab untuk non-Muslim
- “Tujuh Kebiasaan Anak Hebat”
1) Membaca Alkitab untuk non-Muslim
Membaca Alkitab tidak terbatas hanya untuk orang Kristen. Banyak non-Muslim membacanya untuk:
- menambah wawasan sejarah & budaya
- memahami ajaran moral
- kebutuhan akademik atau literasi agama
- membandingkan nilai-nilai agama
Tips membaca Alkitab untuk non-Muslim:
- Mulai dari Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) karena bahasanya lebih naratif
- Fokus pada nilai moral seperti kasih, kejujuran, pengampunan
- Tidak harus percaya isinya—cukup memahami dan menghormati
- Anggap sebagai teks keagamaan dan sastra, bukan doktrin pribadi
2) “Tujuh Kebiasaan Anak Hebat”
Ini biasanya merujuk pada buku The 7 Habits of Happy Kids (Sean Covey), versi anak-anak dari 7 Habits.
Tujuh kebiasaan itu adalah:
- Bersikap proaktif – bertanggung jawab atas pilihan sendiri
- Punya tujuan – tahu apa yang ingin dicapai
- Mendahulukan yang penting – bisa mengatur waktu
- Berpikir menang-menang – tidak egois
- Mendengar dulu, baru bicara – empati
- Bersinergi – bekerja sama
- Mengasah gergaji – menjaga tubuh, pikiran, dan emosi
Nilai-nilai ini bersifat universal, cocok untuk:
- anak Muslim maupun non-Muslim
- pendidikan karakter
- kehidupan sekolah & keluarga
Kesamaannya
Baik Alkitab maupun Tujuh Kebiasaan Anak Hebat sama-sama menekankan:

