MUARA UYA – Semangat kebersamaan dan pelestarian budaya terpancar jelas di Terminal Muara Uya pada Kamis (11/12/2025). Dalam rangka pembukaan EXPO MINI Kecamatan Muara Uya, sejumlah siswi dari SMP Negeri 3 Muara Uya turut ambil bagian dalam pementasan Tari Kolosal bertajuk "Ampik Arai".
Penampilan ini menjadi bukti nyata penerapan salah satu kategori dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu Bermasyarakat. Melalui kolaborasi lintas sekolah, para siswa menunjukkan bahwa perbedaan asal sekolah bukan hambatan untuk menciptakan sebuah karya seni yang harmonis dan membanggakan.
Simbol Keharmonisan dalam Tari Ampik Arai
Tari Ampik Arai yang dibawakan secara kolosal ini melibatkan gabungan pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Muara Uya. Koordinasi yang apik dan gerakan yang selaras mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan toleransi.
"Keterlibatan siswi kami dalam tari kolosal ini bukan sekadar tampil di panggung, tapi merupakan proses belajar bermasyarakat. Mereka harus berinteraksi, bekerja sama dengan teman-teman dari sekolah lain, dan menumbuhkan rasa percaya diri di depan publik," ujar salah satu perwakilan guru SMPN 3 Muara Uya.
Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Kegiatan ini menonjolkan poin-poin penting dalam kategori bermasyarakat, di antaranya:
- Gotong Royong: Menyatukan gerak dalam satu koreografi besar.
- Menghargai Keberagaman: Berkolaborasi dengan siswa dari latar belakang sekolah yang berbeda.
- Cinta Tanah Air: Melestarikan seni tari tradisional sebagai identitas bangsa.
Antusiasme Warga di Terminal Muara Uya
Lokasi acara di Terminal Muara Uya tampak dipadati oleh warga yang antusias menyaksikan pembukaan EXPO MINI. Kehadiran para penari remaja ini memberikan warna tersendiri dan mendapat apresiasi meriah dari jajaran pimpinan kecamatan serta tokoh masyarakat yang hadir.
Dengan suksesnya penampilan ini, diharapkan para siswa SMPN 3 Muara Uya terus tumbuh menjadi pribadi yang aktif berkontribusi bagi lingkungan sosialnya, sesuai dengan visi mencetak generasi Anak Indonesia Hebat.
